Lukman Hakim

Lukman, demikian disapa, menyelesaikan pendidikan S1 Ekonomi Syariah di UIN Banten. semasa kuliah Ia mengambil peran aktif dalam berbagai kegiatan organisasi di UIN Banten, seperti menjadi anggota pengurus di himpunan mahasiswa ekonomi Islam, serta terlibat dalam berbagai diskusi dan seminar terkait isu-isu ekonomi dan agama. Salah satu hal yang paling mencolok tentang Lukman adalah semangatnya yang luar biasa dalam bekerja keras dan belajar. Ia tidak pernah ragu untuk mengambil tantangan baru dan senang mengeksplorasi hal-hal baru dalam pekerjaannya.Lukman juga memiliki kemampuan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Kemampuannya ini membuatnya mudah berteman dan bekerja sama dengan berbagai individu dalam lingkungan kerja maupun dalam komunitas. 

Lukman merupakan lulusan Universitas Islam di Provinsi Banten dengan pengalaman kerja yang relevan dengan bidang kesejahteraan sosial. Ia telah melakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan dunia sosial. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk kepemimpinan di HMI sejak 2013. Pada 2014, dia menjadi Program Manager di Yayasan Yatim Mandiri. Tahun 2015-2016, Lukman menjadi Pendamping Desa, mendekatkan diri pada masyarakat pedesaan. Di periode 2016-2018, ia berkontribusi di DPD KNPI Banten, fokus pada pemberdayaan pemuda dan pembangunan daerah. Bergabung dengan PATTIRO Serang pada 2016, ia mengadvokasi transparansi dan akuntabilitas. Pada 2019, di LP2S, ia mengurus Humas. Tak lama kemudian, ia terjun lagi pada Program Eliminasi Tuberculosis (TBC) Penabulu – STPI yang didanai oleh Global Fund (GF) sebagai SR Manajer hingga sekarang.

Lukman, selama menjadi mahasiswa, ia telah memiliki pengalaman kerja luas sejak ia kuliah. Antara tahun 2012 hingga 2015, ia telah berpengalaman sebagai konsultan politik di sebuah lembaga survei. Ia juga memiliki pengalaman sebagai pengorganisir event dan pelatihan bimtek sertifikasi profesi. Selain itu, Lukman juga telah berpengalaman dalam pengadaan barang/jasa di berbagai instansi pemerintah, termasuk di kabupaten dan kota Serang. Dengan berbagai pengalaman tersebut, Lukman telah menunjukkan bahwa ia berani berkecimpung dalam dunia kerja sejak masih aktif dalam perkuliahan.

Memiliki ketertarikan pada isu sosial dan politik. Saat ini, ia tengah melakukan uji coba konsep yang inovatif: mengubah sampah plastik menjadi furniture. Melalui upaya ini, ia berusaha mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik, sambil menciptakan nilai ekonomi baru dari material yang sebelumnya dianggap sebagai limbah.  Lukman juga memiliki ambisi untuk mengembangkan keahlian terkait konsultasi perpajakan. Ia mengakui pentingnya pemahaman yang mendalam tentang perpajakan dalam konteks ekonomi yang lebih luas. 

Ikhwanul Huda

Ikhwanul Huda, seorang yang sangat aktif dan bersemangat dalam berbagai aktivitas di dunia kampus semasa kuliah nya di UIN Jakarta. Aktivitasnya di dunia kampus tidak hanya membuatnya dikenal, tetapi juga mengubahnya menjadi seseorang yang sangat mudah bergaul dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Ia memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan siapa saja. Tidak hanya itu, aktivitas yang dijalani di kampus juga telah membentuknya menjadi pribadi yang mandiri. Ikhwanul Huda belajar mengatasi tantangan dan menghadapi berbagai kesulitan dengan kepala tegak. Salah satu sifat yang paling mengesankan dari Ikhwanul Huda adalah loyalitas dan komitmennya terhadap tugas-tugas yang diberikan padanya. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap tanggung jawab yang diembannya, dan berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dengan penuh dedikasi.

Kesenangannya terhadap bidang  logistik, Ikhwanul Huda memulai karirnya di bidang logistik dengan bergabung di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Di sini, ia bekerja sebagai Tim Logistik pada tahun-tahun tertentu, juga terlibat dalam proyek-proyek penting seperti Indonesia People Forum (IPF) dan bantuan pasca-tsunami di Aceh sebagai Tim Logistik dan Tim Penggalangan Sumber Daya selama tahun 2005-2006, menunjukkan kemampuan multitasking dan kepemimpinan yang luas. Pada tahun 2003, 2007, 2012, 2017 ia memiliki pengalaman sebagai koordinator Tim Transit (Transportasi)  di Kongres Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Ikhwan juga berpengalaman sebagai Asisten Safety & Security Officer di Greenpeace Indonesia dan juga berpengalaman sebagai Asisten GM di Natawarna Advertising. Tahun  2009-2018, Ikhwan mulai bekerja di Yayasan Penabulu yang berfokus pada peningkatan kapasitas lembaga. Ia bekerja sebagai Manager Peningkatan Kapasitas Lembaga. Pada tahun 2018 sampai sekarang Ikhwan bekerja sebagai Procurement Officer di Yayasan Penabulu.

Sejak tahun 2002, Ikhwan berpengalaman  sebagai tim logistik dan manajemen sumber daya, karena hal  tersebut Ikhwan tidak jarang dimintai bantuannya untuk menangani kegiatan-kegiatan besar di beberapa NGO seperti Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Urban Poor Consortium (UPC), WALHI, dan lain-lain. Selain itu mulai dari tahun 2009 bekerja di Yayasan Penabulu, karena keuletannya dalam menjalankan program reguler peningkatan kapasitas lembaga di Yayasan Penabulu dengan  mampu mendorong Penabulu secara bertahap dikenal luas oleh organisasi nirlaba dan lembaga donor, sebagai lembaga yang kredibel dalam peningkatan kapasitas pengelolaan lembaga nirlaba di Indonesia.

Ikhwanul Huda menunjukkan ketertarikannya yang mendalam terhadap perkembangan di era disrupsi teknologi dan informasi yang sedang terjadi saat ini. Ia mengakui bahwa banyak paradigma yang telah ada sebelumnya mengalami revolusi besar-besaran sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan informasi. Perkembangan ini tidak hanya mempengaruhi cara kerja, tetapi juga memaksa individu dan organisasi untuk beradaptasi dengan cepat dengan lingkungannya yang terus berubah. Salah satu faktor penting yang mendorong perubahan ini adalah kondisi pandemi Covid-19. Ikhwanul Huda merasa bahwa setiap individu perlu terus mengembangkan keterampilan dan kompetensinya. Ia menyadari bahwa dunia yang terus berubah membutuhkan orang-orang yang mampu beradaptasi dan belajar secara kontinu. Dengan mengembangkan keterampilan yang relevan, individu dapat tetap relevan di tengah situasi yang berubah dengan cepat dan dapat berkontribusi secara positif terhadap masyarakat dan lingkungannya.

Dini Andriani

Dini Andria, seorang yang sangat tekun dalam bekerja, ia memiliki fokus yang kuat dan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu. Dini memiliki latar belakang pendidikan di bidang ilmu sains (kimia) dan manajemen. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang manajemen, ia menekuni Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) dan telah memperoleh sertifikat IRCA sebagai tanda kompetensinya. 

Semasa kuliah  pada tahun 2004, Dini terlibat dalam kegiatan remaja sebagai Peer Educator Program Unicef tentang HIV dan narkoba yang mendiseminasikan pengetahuan tentang HIV dan obat-obatan. Tahun 2011, Dini  membangun komunitas dukungan bagi ODHA  di Kota Malang dan bergabung menjadi anggota Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI). Tahun 2013, ia bergabung dalam jaringan komunitas HIV nasional JOTHI sebagai Engagement and Advocacy Staff. Tahun 2014, ia tergabung sebagai anggota The Communities Delegation of the Board of GF-ATM. Sejak tahun 2019 hingga sekarang, ia bergabung di Penabulu Foundation sebagai auditor internal ISO 9001, dan Communication, Engagement, and Advocacy Specialist. Sebagai auditor internal, ia bertugas menjalankan proses audit internal, membuat laporan audit internal, dan memberikan saran untuk peningkatan sistem manajemen kualitas.

Dini memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dalam bidang konsultasi dan audit ISO 9001. Ia telah memberikan  layanan pada beberapa perusahaan swasta nasional, institusi pendidikan, dan organisasi non-profit di Indonesia. Selain itu, Dini  juga memiliki pengalaman sebagai seorang trainer dan fasilitator untuk UKM, perusahaan, organisasi, dan komunitas, khususnya dalam bidang Human Centered Design/ Design Thinking dan Business Model Generation. Selama 10 tahun menjadi konsultan dan auditor ISO 9001, Ia telah membantu berbagai perusahaan dan organisasi swasta nasional dalam meningkatkan kualitas layanan mereka. Ia telah membantu institusi pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ia juga telah membantu organisasi non-profit di Indonesia untuk meningkatkan organisasi mereka dan layanan yang mereka berikan. Selama bertahun-tahun, ia telah menjadi seorang trainer dan fasilitator untuk UKM, perusahaan, organisasi, dan komunitas, khususnya dalam bidang Human Centered Design/ Design Thinking dan Business Model Generation. Ia telah membantu berbagai organisasi untuk mengembangkan model bisnis yang berhasil dan mencapai tujuan mereka. Ia juga telah membantu komunitas dan organisasi untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dengan menggunakan pendekatan Human Centered Design/ Design Thinking. 

Memiliki ketertarikan terhadap isu- isu sosial sejak muda. Mimpinya adalah menjadi agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif dalam masyarakat. Dini senantiasa merasa perlu untuk mengasah analisis situasi dengan cermat, menggali detail demi detail guna memahami kompleksitasnya, yang nantinya menjadi dasar dalam merumuskan strategi-strategi efektif dan mengambil keputusan yang tepat    

 

Mochamad Theo Zaenuri

Theo Zaenuri adalah sosok yang dikenal sebagai seseorang yang tegas dan fokus dalam mengerjakan sesuatu. Hal ini terlihat dari setiap pekerjaan yang ia lakukan. Ia selalu berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin. Ia juga selalu berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik. Ia tidak mudah menyerah dan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Hal ini membuatnya menjadi sosok yang dihormati dan dihargai oleh orang lain.

Theo memiliki pengalaman yang luas dalam bidang pekerjaan. Dia telah menjadi Founder dan Direktur Yayasan Sadar Hati sejak tahun 2004 hingga sekarang. Selain itu, Theo juga menjadi Founder Smart Institute pada tahun 2014 hingga sekarang. Dia juga menjadi Owner dan Direktur di CV Inspira Creativa sejak tahun 2010 hingga sekarang. Selain itu, Theo juga menjadi Owner dan Komisaris di PT Semesta Raya IDEO sejak tahun 2020 hingga sekarang. Dia juga menjadi Founder dan Direktur Sahawood Indonesia pada tahun 2014 hingga sekarang. Selain itu, Theo juga menjadi Owner dan Direktur Ratowa Home Interior pada tahun 2015 hingga sekarang. 

Selain itu, Theo juga memiliki pengalaman sebagai IDU Officer di FHI pada tahun 2006 hingga 2011, PTO Officer di HCPI pada tahun 2011 hingga 2015, Dosen EIR di Universitas Ciputra pada tahun 2016 hingga 2017, Coach dan mentor pengusaha perempuan Indonesia di UN Women, Konsultan program Harm Reduction di PPH Atmajaya, Konsultan Bidang Advokasi di Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Konsultan bisnis di Siklus Indonesia untuk proyek HIVOS 2021 hingga 2022, Team Trainer Harm Reduction di UNODC, Supervisor marketing di PT Kompas Media Nusantara, Enterprenuer produk rempah-rempah untuk ekspor dan komoditi lokal, Mediator agency Property, Mentor bisnis di Binus University.

Theo memiliki pengalaman yang luas dalam bidang pekerjaan. Dia telah menjadi pimpinan dalam organisasi, memberikan asistensi teknis dan memberikan penguatan kapasitas skill melalui pelatihan – pelatihan. Sebagai pimpinan, Theo telah menunjukkan kemampuan untuk mengatur dan mengelola pekerjaan dengan efektif. Selain itu, Theo  juga telah menunjukkan kemampuan untuk mengatur dan mengelola tim dengan baik, mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam banyak karya, Theo memberikan  asistensi teknis untuk membantu banyak organisasi dalam mencapai tujuan. Dia telah menyediakan bantuan teknis untuk membantu organisasi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi dan meningkatkan kualitas layanan. Theo mampu memberikan penguatan kapasitas dan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan. Banyak organisasi mengakui jika pelatihan yang diberikan oleh Theo telah membantu organisasi dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka.

Theo memiliki ketertarikan khusus pada pengembangan inovasi produk, karya, dan pengelolaan sumber daya manusia serta pengelolaan sumber daya alam. Hal ini menunjukkan bahwa Theo memiliki keberpihakan tertentu dalam hal pengembangan inovasi produk, karya, dan pengelolaan sumber daya manusia serta pengelolaan sumber daya alam. 

Barid Hardiyanto

Barid Hardiyanto lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ia  menyelesaikan pendidikan Sarjana Sosiologi. Ia juga melanjutkan pendidikan dengan mengambil S2 dan S3 di Pascasarjana Ilmu Administrasi. Ia adalah seorang pembelajar yang senang dengan inovasi dan transformasi. Ia bertekad untuk terus belajar dan mencari tahu hal-hal baru. Barid Hardiyanto juga selalu berusaha untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dengan mencari peluang untuk berpartisipasi dalam berbagai proyek inovatif dan transformatif. Ia menyukai hal-hal baru dan mencoba untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan.

Barid saat ini bekerja di Lembaga Penelitian Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH), juga menjadi dosen di UIN Prof. Saifuddin Zuhri Purwokerto dan di beberapa perguruan tinggi lainnya. Ia juga masih tetap menjalani aktivisme dalam memberdayakan masyarakat luas. Ia bersama dengan organisasi petani, buruh migran, guru honorer, perempuan, UMKM, dan lain-lain menjalankan berbagai macam kegiatan untuk memajukan kehidupan masyarakat. Di dunia politik, Barid terlibat dalam mendorong calon pemimpin progresif. Ia berupaya untuk meningkatkan kualitas pemimpin-pemimpin yang dipilih masyarakat dan mengajak masyarakat untuk mengambil bagian dalam memilih pemimpin yang berkualitas. Selain sebagai aktivis dan akademisi, Barid juga merupakan enterpreneur yang berpengalaman. Ia menjadi founder beberapa start up dan ikut membantu menginkubasi berbagai macam ide-ide inovatif dari para enterpreneur. Dengan semua upaya yang ia lakukan, Barid berupaya untuk memajukan kualitas masyarakat melalui berbagai macam inisiatif yang ia lakukan.

Nurul Ariska Ferani

Nurul Ariska Ferani sudah lebih dari 15 tahun lebih berpengalaman sebagai konsultan dan audit.  Riska, sapaan akrabnya, berlatar pendidikan terakhir adalah Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia, sehingga tidak heran jika ia menguasai bidang akuntansi, audit, pajak, sumber daya manusia, peningkatan kapasitas, administrasi, procurement.

Riska bekerja di Yayasan Penabulu sejak tahun 2009 dan mengelola berbagai jenis proyek dari berbagai donor seperti KNCV; DERAP; SUM I dan SUM II. Ia juga melakukan pendampingan persiapan audit bagi Yayasan Terangi dan Satu Dunia; memfasilitasi penyusunan SOP Keuangan, Administrasi, dan SDM bagi Yayasan SMERU, Satu Dunia, Yayasan Conversation, dan lain-lain. Riska juga berpengalaman dalam mengajar pada proyek yang diimplementasikan oleh Yayasan Anak Bangsa, Samdhana, dan lain-lain.

Di waktu senggangnya, Riska bekerja pula di sektor swasta. Sejak 2019 hingga kini, ia bernaung di bawah PT Nautika Dira Tira dan PT Codass Prima Indonesia. Di kedua perusahaan tersebut, Riska menggeluti bidang keuangan, administrasi, dan perpajakan. 

Riska juga pernah membantu salah satu unit proyek Pemerintah yaitu Persiapan Proyek SSF (Strengthening Social Forestry) yaitu proyek kerjasama antara KLHK dengan Bank Dunia. Dalam proyek ini Riska berperan menyusun anggaran, menyusun laporan keuangan, dan melakukan input data keuangan dalam sistem DIPA.

Untuk mencapai suatu target besar, sangat penting mengatur tata kelola organisasi terlebih dahulu., sehingga proyek berjangka pendek dan berjangka panjang dapat dikemas menjadi mesin penggerak organisasi. Setiap pelaku organisasi wajib memahami cashflow sebagai fondasi utama likuiditas mesin organisasi.

F. Felicitas Sri Purwani

Sri Purwani berkecimpung di lemabag swadaya masyarakat sejak tahun 1998. Ani, demikian biasa disapa, mempunyai banyak pengalaman dalam penguatan kapasitas, pendampingan, fasilitasi, dan konsultansi bagi organisasi masyarakat sipil, kelompok masyarakat, serta institusi dan lembaga pemerintahan. Mempunyai latar belakang sebagai aktivis pergerakan sosial dengan pendidikan filsafat dan ilmu pemerintahan, memberi dampak komprehensif  dalam setiap proses kerja-kerja pendampingan, konsultasi, penyusunan modul, maupun dokumentasi pembelajaran program.

Secara kelembagaan, Ani bergabung dengan Yayasan SATUNAMA pada 2004 hingga 2014 dan terlibat di beberapa program pemberdayaan masyarakat dan penguatan nilai kewargaan. Dalam waktu bersamaan, pada 2011-2013 Ani juga menjadi konsultan untuk Bank Dunia pada program Good Governance Program Java Recovery Fund di area DIY dan Jawa Tengah. Pada 2014 hingga kini, Ani bergabung bersama Yayasan Penabulu dengan beberapa program kerja yang bersinggungan dengan pemberdayaan desa dan isu GESI.

Selama 10 tahun bekerja di Yayasan SATUNAMA dengan fokus penguatan kapasitas pemerintah desa dan kabupaten, kelompok masyarakat  (perempuan dan pemuda), sektor ekonomi desa, advokasi kebijakan, serta Isu pluralisme dan gender.  Selama di Yayasan SATUNAMA, Ani pernah menyusun “Modul Dokumentasi Pembelajaran Program” bersama  Sungkonghoe University of Republic Korea dan “Modul Training of Facilitator bagi CSR Officer” untuk DSN Palm Oil. 

Sebagai salah satu konsultan program Bank Dunia, Ani terlibat dengan kerja-kerja program pemulihan pasca bencana erupsi Merapi di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Ia pun turut dalam beberapa survey yang diselenggarakan Lembaga Survey Meter pada medio 2017-2018. 

Bersama Yayasan Penabulu, Ani memiliki peran penting dalam kerja-kerja advokasi kebijakan dan hak anak, penguatan tata kelola pemerintahan desa,  penyusunan dokumentasi pembelajaran, dan penyusunan “Modul Pelatihan Pelibatan Anak dalam Musrenbangdes” dan “Modul Traning of Facilitator untuk Pendamping Anak”. Saat ini, Ani menjadi penanggungjawab Yayasan Penabulu Cabang Yogyakarta.

Untuk menjadi sebuah organisasi masyarakat sipil, kelompok masyarakat, maupun desa yang berdaya diperlukan rantai keterlibatan secara integratif dengan proses dan gerak bersama. Gerakan bersama yang dikelola secara sistemik melalui penguatan jaringan dan pengelolaan pengetahuan akan menghasilkan perubahan yang berkesinambungan melalui transformasi pembelajaran dan pertemanan lintas generasi.

Adam Kurniawan

Adam Kurniawan, memiliki kalimat sakti “Cara terbaik memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya”. Aktif di WALHI sejak masih duduk di bangku kuliah hingga kini. Pada 2010 mendirikan Balang Institute di kampung halaman. Bersama Balang Institute Indonesia, Adam dan kawan-kawan mendorong insiatif masyarakat dalam mengakses dan mengelola sumber daya alam, serta memobilisasi sumberdaya untuk mendukung inisiatif yang tumbuh dari pengorganisasian masyarakat. Baginya, terus bergerak dan saling memperkuat adalah jalan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Semenjak aktif di Walhi Sulawesi Selatan, Adam menduduki posisi sebagai Kepala Departemen Pengorganisasian Rakyat pada tahun 2006-2009. Kala itu ia mendampingi petani Takalar yang sedang berkontra dengan PTPN XIV dan mendampingi kaum miskin kota di Makassar kala berurusan dengan mafia tanah. Tahun 2009-2010 Adam menjadi fasilitator Access-Ausaid dalam kerja-kerja penguatan kelembagaan 6 (enam) BUMDes di Kabupaten Bantaeng.

Pada 2010, Adam turut mendirikan Balang Institute dan ditunjuk menjadi Direktur hingga 2014. Sempat bekerja untuk ICRAF pada 2014-2016 dalam proyek AGFOR Sulawesi yang mendorong lahirnya Regulasi Imbal Jasa Lingkungan di Bantaeng dan Bulukumba. Tahun 2017-2020 Adam kembali ke Balang Institute dan mengembangkan beragam inovasi berorientasi pada penggunaan lahan dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk mengakses sumber pendanaan alternatif. Kini, Adam mendapat mandat untuk menduduki posisi di Dewan Eksekutif Nasional Walhi sejak tahun 2021.

Sejak 2007, banyak hal yang sudah dilakukan Adam, terutama di bidang advokasi lingkungan. Pada 2007-2009 Adam mendampingi pembentukan dan penguatan Serikat Tani Polombangkeng dan Persatuan Rakyat Kassi-kassi (warga pemukiman kumuh di Makassar); ia juga memfasilitasi penguatan kelembagaan 6 (enam) BUMDes di Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng pada 2009-2010; pada 2010-2014 Adam mendampingi penguatan kelembagaan Pengelola Hutan Desa Labbo, Desa Pattaneteang, dan Desa Campaga hingga mampu menyusun Rencana Kelola Hutan Desa; menjadi Konsultan dalam Project AGFOR Sulawesi yang menghasilkan Peraturan Bupati Bantaeng tentang Jasa Lingkungan di Bantaeng dan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba tentang Masyarakat Adat Kajang di Bulukumba dilakukannya pada rentang waktu 2014-2016; pada tahun 2017-2019 Adam mendamping penguatan kelembagaan dan pengembangan usaha Koperasi Akar Tani hingga dapat mengakses pinajamn modal dari BLU KLHK untuk menjalankan usaha produksi kopi.

Bahrul Fuad (Cak Fu)

Bahrul Fuad, dikenal dengan panggilan Cak Fu, sejak 1996 telah aktif dalam gerakan inklusi disabilitas. Sebagai seorang yang terlahir dengan disabilitas, Cak Fu aktif memperjuangkan kesetaraan hak untuk penyandang disabilitas dan dipercaya oleh beberapa lembaga baik nasional maupun internasional untuk menjadi konsultan dan narasumber di bidang inklusi disabilitas.

Cak Fu adalah aktivis sejati yang memperjuangkan inklusi disabilitas sejak 1996. Pada 2006 ia mendirikan Paguyuban Daya Mandiri Surabaya, tahun 20018 hingga sekarang menjadi Anggota Dewan Penasihat Australia Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN), sejak 2019 menjadi Anggota Dewan Penasihat Netherland Leprosy Relief (NLR) Indonesia, serta pada 2021 mendapat amanah sebagai Ketua Dewan Penasihat Yayasan UCP Roda untuk Kemanusiaan.

Dalam bidang profesional, Cak Fu adalah pribadi yang diandalkan. Hal ini terbukti dengan beberapa peran penting dalam proyek-proyek disabilitas di Indonesia. Pada 2009-2022 ia menjadi Project Manager Social Economic Development for Leprosy People di The Nippon Foundation. Cak Fu adalah salah satu Konsultan Nasional Disability and Rehabilitation NLR Indonesia pada 2011-2012. Ia merupakan Research Associate pada PUSKAPA UI pada periode 2013-2017. Sempat juga Cak Fu menjadi Konsultan Nasional Disabilitas dan Inklusi Sosial pada TAF Foundation di tahun 2017-2019. Dan kini Cak Fu merupakan salah satu Anggota Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan pada periode jabatan 2020-2024.

Dibalik kegigihannya mengadvokasi inklusi disabilitas, Cak menyenangi travelling. Baginya sebagai pengguna aktif kursi roda, traveling dapat menjadi salah satu cara mengadvokasi kebutuhan penyandang disabilitas di area-area publik.

Rival Gulam Ahmad

Dikenal dengan nama Rival Ahmad. Dia lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2000 dan mengantongi ijazah Master of Law dari Melbourne Law School pada 2009. Keahlian utamanya teori dan metode sosio-legal, legislative drafting, dan pemikiran hukum. Minat risetnya pada isu keadilan ekologi, keadilan multispesies, keadilan sosial. antropologi legislasi, dan pendidikan hukum dan pembelajaran.

Rival menjadi peneliti hukum dan sosial sejak 1998 di PSHK, menjadi pengurus inti PSHK dari 1998-2007, sambil menjadi pengajar di FHUI pada 2002-2007. Kemudian mendirikan STH Indonesia Jentera dan menjadi Ketuanya dari 2011-2013. Pada 2013-2015 menjadi program officer di The Asia Foundation. Mendirikan SPASIA dan menjadi Direktur pada 2015-2018. Lantas menjadi Senior Coordinator di program Knowledge Sector Initiative – DFAT pada 2018-2019. Sempat menjadi Manajer Manajemen Pengetahuan di program Kelola Sendang – ZSL pada Maret-Desember 2019, dan bergabung dengan Yayasan Penabulu sebagai Deputi Direktur bidang Kemitraan Strategis dan Direktur Penabulu Research Institute (PRI) sejak Januari 2020 hingga sekarang. Selama 2015 hingga sekarang masih menjadi dosen tidak tetap di STHI Jentera.

Sejak 2001 menjadi trainer untuk legislative drafting dan advokasi kebijakan untuk anggota parlemen, pengurus partai politik, aktivis LSM, dosen, pegawai sektor swasta dan pemerintah, serta aktivis disabilitas dan perempuan. Sejak 2007 menjadi fasilitator untuk pertemuan-pertemuan strategis, perencanaan advokasi kebijakan, perencanaan organisasi dan program, dan monitoring dan evaluasi program untuk program pembangunan, LSM dan perguruan tinggi. Dari 2009 Menjadi trainer untuk penguatan kapasitas kemitraan strategis dan jaringan, penguatan kapasitas fasilitasi dan pelatihan, metode penelitian dan pendidikan hukum, penguatan pengelolaan sumber daya, dan manajemen pengetahuan untuk organisasi LSM, lembaga pemerintah dan organisasi seni dan budaya.

Rival sangat tertarik pada penguatan manusia dan organisasi sosial yang menggunakan pendekatan pemikiran sistem dan kompleksitas, riset sosial lintas dan transdisipliner, dan perspektif budaya dalam perencanaan dan pengelolaan program.