Skip to content

Ikhwanul Huda

Jenis Layanan:
,

Ikhwanul Huda

“Pada akhirnya, kita hanya menjaga yang kita cintai. Kita hanya akan mencintai apa yang kita mengerti. Kita hanya akan mengerti apa yang diajarkan pada kita.”
Keahlian Keorganisasian:
Administrasi dan Kesekretarian, Kemitraan dan Pelibatan Para Pihak, Mobilisasi Sumber Daya
Keahlian Tematik:
Keselamatan dan Keamanan, Penanggulangan Bencana, Pendidikan dan Vokasi

Keterampilan Bahasa Inggris:

Listening:

Sedang

Reading:

Sedang

Speaking:

Sedang

Writing:

Sedang

Ikhwanul Huda, seorang yang sangat aktif dan bersemangat dalam berbagai aktivitas di dunia kampus semasa kuliah nya di UIN Jakarta. Aktivitasnya di dunia kampus tidak hanya membuatnya dikenal, tetapi juga mengubahnya menjadi seseorang yang sangat mudah bergaul dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Ia memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan siapa saja. Tidak hanya itu, aktivitas yang dijalani di kampus juga telah membentuknya menjadi pribadi yang mandiri. Ikhwanul Huda belajar mengatasi tantangan dan menghadapi berbagai kesulitan dengan kepala tegak. Salah satu sifat yang paling mengesankan dari Ikhwanul Huda adalah loyalitas dan komitmennya terhadap tugas-tugas yang diberikan padanya. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap tanggung jawab yang diembannya, dan berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dengan penuh dedikasi.

Kesenangannya terhadap bidang  logistik, Ikhwanul Huda memulai karirnya di bidang logistik dengan bergabung di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Di sini, ia bekerja sebagai Tim Logistik pada tahun-tahun tertentu, juga terlibat dalam proyek-proyek penting seperti Indonesia People Forum (IPF) dan bantuan pasca-tsunami di Aceh sebagai Tim Logistik dan Tim Penggalangan Sumber Daya selama tahun 2005-2006, menunjukkan kemampuan multitasking dan kepemimpinan yang luas. Pada tahun 2003, 2007, 2012, 2017 ia memiliki pengalaman sebagai koordinator Tim Transit (Transportasi)  di Kongres Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Ikhwan juga berpengalaman sebagai Asisten Safety & Security Officer di Greenpeace Indonesia dan juga berpengalaman sebagai Asisten GM di Natawarna Advertising. Tahun  2009-2018, Ikhwan mulai bekerja di Yayasan Penabulu yang berfokus pada peningkatan kapasitas lembaga. Ia bekerja sebagai Manager Peningkatan Kapasitas Lembaga. Pada tahun 2018 sampai sekarang Ikhwan bekerja sebagai Procurement Officer di Yayasan Penabulu.

Sejak tahun 2002, Ikhwan berpengalaman  sebagai tim logistik dan manajemen sumber daya, karena hal  tersebut Ikhwan tidak jarang dimintai bantuannya untuk menangani kegiatan-kegiatan besar di beberapa NGO seperti Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Urban Poor Consortium (UPC), WALHI, dan lain-lain. Selain itu mulai dari tahun 2009 bekerja di Yayasan Penabulu, karena keuletannya dalam menjalankan program reguler peningkatan kapasitas lembaga di Yayasan Penabulu dengan  mampu mendorong Penabulu secara bertahap dikenal luas oleh organisasi nirlaba dan lembaga donor, sebagai lembaga yang kredibel dalam peningkatan kapasitas pengelolaan lembaga nirlaba di Indonesia.

Ikhwanul Huda menunjukkan ketertarikannya yang mendalam terhadap perkembangan di era disrupsi teknologi dan informasi yang sedang terjadi saat ini. Ia mengakui bahwa banyak paradigma yang telah ada sebelumnya mengalami revolusi besar-besaran sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan informasi. Perkembangan ini tidak hanya mempengaruhi cara kerja, tetapi juga memaksa individu dan organisasi untuk beradaptasi dengan cepat dengan lingkungannya yang terus berubah. Salah satu faktor penting yang mendorong perubahan ini adalah kondisi pandemi Covid-19. Ikhwanul Huda merasa bahwa setiap individu perlu terus mengembangkan keterampilan dan kompetensinya. Ia menyadari bahwa dunia yang terus berubah membutuhkan orang-orang yang mampu beradaptasi dan belajar secara kontinu. Dengan mengembangkan keterampilan yang relevan, individu dapat tetap relevan di tengah situasi yang berubah dengan cepat dan dapat berkontribusi secara positif terhadap masyarakat dan lingkungannya.

Afiliasi Organisasi: Yayasan Penabulu

Pada awalnya (tahun 2002 – 2011), Penabulu adalah lembaga konsultan manajemen keuangan untuk organisasi nirlaba. Kemudian, seiring dengan perjalanan waktu, Penabulu telah memperluas area layanan pengembangan kapasitasnya ke aspek lain dari manajemen organisasi.

Selain itu, sejak 2019, Penabulu telah mengembangkan layanan untuk penelitian sebagai dasar advokasi kebijakan, pengelolaan hibah (intermediary) dan menjadi bagian dari jaringan tanggap bencana.

Untuk menguatkan keberadaan dan perannya dalam kancah OMS, Penabulu memiliki:

Visi: Masyarakat sipil Indonesia yang berdaya.

Misi: Mendorong keberdayaan dan keberlanjutan posisi dan peran organisasi masyarakat sipil di Indonesia melalui upaya penguatan kapasitas dan kapabilitas organisasi; mobilisasi, pengelolaan dan penyaluran sumber daya; pengembangan kemitraan setara antar sektor pembangunan serta penggalangan partisipasi dan keterlibatan publik seluas-luasnya.

Saat ini, Penabulu memiliki 12 cabang di seluruh Indonesia dengan sekitar 120 orang yang terlibat dalam pelaksanaan program/proyek.