Skip to content

Dini Andriani

Jenis Layanan:
, , , ,

Dini Andriani

“Fear in not an option. Keep walking…the dor will surely open. “
Keahlian Keorganisasian:
Pengelolaan SDM, Tata Kelola Organisasi
Keahlian Tematik:
Business Model Generation, Human centered design/ Design Thinking

Keterampilan Bahasa Inggris:

Listening:

Sedang

Reading:

Sedang

Speaking:

Sedang

Writing:

Sedang

Dini Andria, seorang yang sangat tekun dalam bekerja, ia memiliki fokus yang kuat dan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu. Dini memiliki latar belakang pendidikan di bidang ilmu sains (kimia) dan manajemen. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang manajemen, ia menekuni Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) dan telah memperoleh sertifikat IRCA sebagai tanda kompetensinya. 

Semasa kuliah  pada tahun 2004, Dini terlibat dalam kegiatan remaja sebagai Peer Educator Program Unicef tentang HIV dan narkoba yang mendiseminasikan pengetahuan tentang HIV dan obat-obatan. Tahun 2011, Dini  membangun komunitas dukungan bagi ODHA  di Kota Malang dan bergabung menjadi anggota Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI). Tahun 2013, ia bergabung dalam jaringan komunitas HIV nasional JOTHI sebagai Engagement and Advocacy Staff. Tahun 2014, ia tergabung sebagai anggota The Communities Delegation of the Board of GF-ATM. Sejak tahun 2019 hingga sekarang, ia bergabung di Penabulu Foundation sebagai auditor internal ISO 9001, dan Communication, Engagement, and Advocacy Specialist. Sebagai auditor internal, ia bertugas menjalankan proses audit internal, membuat laporan audit internal, dan memberikan saran untuk peningkatan sistem manajemen kualitas.

Dini memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dalam bidang konsultasi dan audit ISO 9001. Ia telah memberikan  layanan pada beberapa perusahaan swasta nasional, institusi pendidikan, dan organisasi non-profit di Indonesia. Selain itu, Dini  juga memiliki pengalaman sebagai seorang trainer dan fasilitator untuk UKM, perusahaan, organisasi, dan komunitas, khususnya dalam bidang Human Centered Design/ Design Thinking dan Business Model Generation. Selama 10 tahun menjadi konsultan dan auditor ISO 9001, Ia telah membantu berbagai perusahaan dan organisasi swasta nasional dalam meningkatkan kualitas layanan mereka. Ia telah membantu institusi pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ia juga telah membantu organisasi non-profit di Indonesia untuk meningkatkan organisasi mereka dan layanan yang mereka berikan. Selama bertahun-tahun, ia telah menjadi seorang trainer dan fasilitator untuk UKM, perusahaan, organisasi, dan komunitas, khususnya dalam bidang Human Centered Design/ Design Thinking dan Business Model Generation. Ia telah membantu berbagai organisasi untuk mengembangkan model bisnis yang berhasil dan mencapai tujuan mereka. Ia juga telah membantu komunitas dan organisasi untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dengan menggunakan pendekatan Human Centered Design/ Design Thinking. 

Memiliki ketertarikan terhadap isu- isu sosial sejak muda. Mimpinya adalah menjadi agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif dalam masyarakat. Dini senantiasa merasa perlu untuk mengasah analisis situasi dengan cermat, menggali detail demi detail guna memahami kompleksitasnya, yang nantinya menjadi dasar dalam merumuskan strategi-strategi efektif dan mengambil keputusan yang tepat    

 

Afiliasi Organisasi: Yayasan Penabulu

Pada awalnya (tahun 2002 – 2011), Penabulu adalah lembaga konsultan manajemen keuangan untuk organisasi nirlaba. Kemudian, seiring dengan perjalanan waktu, Penabulu telah memperluas area layanan pengembangan kapasitasnya ke aspek lain dari manajemen organisasi.

Selain itu, sejak 2019, Penabulu telah mengembangkan layanan untuk penelitian sebagai dasar advokasi kebijakan, pengelolaan hibah (intermediary) dan menjadi bagian dari jaringan tanggap bencana.

Untuk menguatkan keberadaan dan perannya dalam kancah OMS, Penabulu memiliki:

Visi: Masyarakat sipil Indonesia yang berdaya.

Misi: Mendorong keberdayaan dan keberlanjutan posisi dan peran organisasi masyarakat sipil di Indonesia melalui upaya penguatan kapasitas dan kapabilitas organisasi; mobilisasi, pengelolaan dan penyaluran sumber daya; pengembangan kemitraan setara antar sektor pembangunan serta penggalangan partisipasi dan keterlibatan publik seluas-luasnya.

Saat ini, Penabulu memiliki 12 cabang di seluruh Indonesia dengan sekitar 120 orang yang terlibat dalam pelaksanaan program/proyek.