Fatiana Ratnawulan

Fatiana adalah seorang profesional di bidang akuntansi yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dimulai dari pendidikan dasar hingga gelar profesional. Loyalitas dan kemandiriannya telah terbukti melalui sejumlah pengalaman kerja dan tanggung jawabnya dalam berbagai proyek dan organisasi.

Ketika menangani tugas-tugas keuangan dan akuntansi, Fatiana dikenal sebagai seorang perfeksionis. Ia memiliki standar yang tinggi dalam pekerjaannya dan tidak mudah puas dengan hasil yang kurang dari optimal. Kecakapannya dalam konsultasi akuntansi untuk berbagai perusahaan menunjukkan keahliannya dalam menganalisis dan menyusun laporan keuangan yang akurat dan relevan.

Di luar pekerjaannya, Fatiana juga aktif sebagai fasilitator dan sumber daya dalam berbagai pelatihan dan program pengembangan keuangan. Keahliannya dalam menyampaikan materi dan memberikan bimbingan teknis telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kapasitas finansial organisasi dan individu yang dilayaninya.

Meskipun memiliki sifat perfeksionis dan cenderung mandiri, Fatiana juga memiliki sikap yang hati-hati dalam mempercayai orang lain. Hal ini dapat dipahami sebagai bagian dari prinsip profesionalisme dan kehati-hatian yang diperlukan dalam bidang akuntansi.

Secara keseluruhan, Fatiana adalah seorang profesional akuntansi yang kompeten, berdedikasi, dan memiliki kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan keuangan organisasi dan individu yang dilayaninya.

David Fau

David Fau adalah individu yang menginspirasi dengan dedikasi dan ketekunan yang luar biasa dalam mendorong advokasi hak asasi manusia, pengembangan teknologi, dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai seorang profesional yang berakar di Indonesia, perjalanan karir David tidak hanya mencerminkan komitmen yang kokoh terhadap keadilan sosial, tetapi juga merupakan perwujudan dari keterampilan dan pengalaman yang luas di berbagai bidang.

Pendidikan formalnya di bidang Bahasa Inggris dari Fakultas Bahasa dan Seni di Universitas Kristen Indonesia membuktikan ketertarikannya pada komunikasi yang efektif. Namun, David juga mengejar pengetahuan melalui pendidikan informal dan kursus singkat yang meningkatkan keterampilan spesifiknya yang sangat relevan dalam lingkup profesionalnya.

Pengalaman kerja David telah mengambil peran kunci dalam organisasi-organisasi yang berfokus pada dokumentasi, investigasi, dan advokasi hak asasi manusia. Mulai dari KontraS Jakarta hingga berbagai peran kepemimpinan di Sulawesi dan Makassar, David secara konsisten menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap keadilan dan akuntabilitas.

Perannya di IKOHI dan Federasi Asia Melawan Penghilangan Paksa menandakan keterlibatannya dalam skala global, dimana ia aktif dalam menangani kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dan advokasi kebijakan yang lebih baik.

Selain itu, David juga memiliki keahlian di bidang pengembangan digital, manajemen acara, dan pemberdayaan kapasitas. Perannya di Yayasan Penabulu adalah contoh konkret bagaimana ia menggabungkan teknologi dengan tujuan sosial untuk menciptakan dampak yang positif dalam masyarakat.

Penguasaan bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, serta keterampilan teknis yang luas, membuatnya menjadi aset yang berharga dalam setiap proyek yang dihadapinya.

Sebagai kesimpulan, David Fau adalah contoh nyata dari seseorang yang tidak hanya memiliki visi yang kuat untuk perubahan sosial, tetapi juga memiliki keterampilan dan komitmen yang diperlukan untuk mewujudkannya. Dedikasinya terhadap hak asasi manusia dan kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi untuk kebaikan bersama menjadikannya sebagai pemimpin yang inspiratif dan berpengaruh di Indonesia dan di seluruh dunia.

Mikdon Purba

Mikdon Purba adalah individu yang berdedikasi dengan hasrat untuk kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Lulus dengan gelar Sarjana (S1) dalam Ilmu Tanah dari Fakultas Pertanian di Institut Pertanian Bogor, dengan spesialisasi dalam kesuburan tanah, Mikdon telah menunjukkan komitmennya yang kuat untuk memberikan dampak positif melalui berbagai proyek dan inisiatif.

Sejak terlibat dalam proyek kehidupan berkelanjutan selama fase darurat bencana di Aceh pada tahun 2006, Mikdon telah aktif terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. Bekerja sama dengan organisasi seperti Transparency International Indonesia dan Asosiasi Koperasi Kanada, ia bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang terkena dampak bencana dan konflik melalui usaha koperasi. Inisiatif ini berlanjut hingga tahun 2010, memperlihatkan dedikasi Mikdon dalam jangka panjang terhadap pembangunan masyarakat.

Selanjutnya, dari tahun 2010 hingga 2012, Mikdon mengemban peran sebagai koordinator proyek untuk pengembangan koperasi di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Berkolaborasi dengan PASKA Aceh dan Asosiasi Koperasi Kanada, ia berfokus pada peningkatan kapasitas dan produktivitas koperasi primer untuk mendukung tujuan pemasaran terpusat melalui koperasi sekunder. Upayanya termasuk dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kegiatan bisnis, menekankan perspektif gender, mempromosikan perdamaian, dan memastikan tata kelola yang baik di dalam koperasi.

Pada tahun 2022, Mikdon bergabung dengan Perkumpulan Desa Lestari untuk mengelola proyek eskalasi usaha madu di desa-desa zona penyangga Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi madu, pembentukan badan usaha (koperasi pemasaran), dan pemasaran madu. Dari tahun 2023 hingga saat ini, ia telah aktif terlibat dalam proyek peningkatan kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Kudus.

Dengan semangat kewirausahaan, Mikdon telah mencoba berbagai usaha pertanian dan perikanan, memanfaatkan keterampilannya untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi. Selain itu, keahliannya dalam menulis laporan kegiatan dan artikel telah memperkuat dampak inisiatifnya, menyebarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari usahanya.

Secara keseluruhan, Mikdon Purba adalah contoh individu yang berkomitmen untuk mewujudkan mata pencaharian berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan perubahan positif melalui usahanya dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan masyarakat.

Sugiarto Arif Santoso

Sugiarto Arif Santoso adalah seorang profesional berpengalaman dengan latar belakang di bidang ekonomi. Mendapat gelar M.Si setelah menamatkan pascasarjana bidang studi Ilmu Ekonomi di Universitas Syiah Kuala Aceh. Pendidikan lainnya dia peroleh pada Bidang Ekonomi Studi Pembangunan di Universitas Terbuka dan Bidang Literatur Daerah di Universitas Indonesia. Sebagai pembelajar, perjalanan karir profesionalnya telah memperkaya pengetahuan pada bidang lainnya seperti pengembangan organisasi nirlaba, pengelolaan pengetahuan, pengelolaan program, monitoring dan evaluasi. Dari pengalamannya dalam hal advokasi kebijakan di tingkat nasional, dia juga banyak mempelajari kebijakan publik terkait ruang sipil, kebijakan organisasi masyarakat sipil, serta skema penganggaran negara.

Sepanjang karirnya, Sugiarto telah bergabung dalam berbagai proyek-proyek pembangunan dan organisasi nirlaba. Karyanya meliputi berbagai sektor pengetahuan di antaranya pengembangan kapasitas organisasi, indeks masyarakat sipil, indeks keberlanjutan masyarakat sipil, perencanaan organisasi, perencanaan desa, hingga persoalan-persoalan lingkungan hidup seperti perhutanan sosial, konservasi, dan pendanaan bagi konservasi.

Dalam hal riset, Sugiarto juga telah menuntaskan risetnya terkait studi tentang mobilisasi sumber daya, peluang dana konservasi berkelanjutan, dan alokasi anggaran. Publikasinya mencerminkan komitmennya untuk berbagi pengetahuan dan mendorong perubahan positif dalam bidangnya.

Secara keseluruhan, Sugiarto Arif Santoso adalah individu dinamis yang dikenal karena keahlian, dedikasi, dan semangatnya untuk berkontribusi pada pengembangan dan peningkatan organisasi masyarakat sipil serta pengabdiannya pada isu kemanusiaan dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Bambang Eko B.Y

Bambang Eko B.Y. adalah seorang profesional yang berpengalaman dan memiliki latar belakang yang beragam, lahir pada tanggal 21 Oktober 1967 di Jakarta. Dengan gelar Sarjana Hukum yang diperoleh pada tahun 1998, Bambang Eko telah mengejar pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan melalui berbagai pelatihan, termasuk kursus Manajer Keamanan dengan PT. PROTECOM pada tahun 2002 dan Civic Education for Future Indonesia Leader (CEFIL) pada tahun 1997.

Sejak tahun 2019, Bambang Eko telah menjabat sebagai Deputi Direktur Tanggap Bencana di Yayasan Penabulu, menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat dan respons terhadap bencana. Perannya yang mencolok sebagai Team Leader dalam berbagai proyek, termasuk penyelesaian konflik di area pertambangan, pemetaan partisipatif di daerah terpencil, dan upaya bantuan bencana di daerah yang terkena gempa dan tsunami menegaskan kontribusinya dalam memfasilitasi proses kolaboratif yang memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan alokasi sumber daya.

Selain itu, Bambang Eko juga terlibat dalam upaya konservasi lingkungan dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, bekerja sama dengan organisasi seperti WWF dan Yayasan PEKA Indonesia. Sebagai Manajer Program, ia telah memimpin inisiatif untuk memperkuat kerangka institusional dan mempromosikan praktik-praktik yang bertanggung jawab di berbagai wilayah, termasuk Kalimantan.

Di luar pekerjaannya, Bambang Eko dikenal karena integritasnya, ketahanannya, dan dedikasinya yang teguh terhadap penyebab kemanusiaan. Kemampuannya untuk menavigasi lanskap sosial-politik yang kompleks dan memfasilitasi kemitraan inklusif menegaskan keefektifannya sebagai pemimpin dan agen perubahan.

Secara keseluruhan, Bambang Eko B.Y. adalah individu yang berbakat dan didorong oleh tujuan yang mendalam untuk melayani masyarakat, melindungi lingkungan, dan mempromosikan keadilan sosial. Pengalamannya yang luas, ditambah dengan semangatnya dalam advokasi dan pembangunan kapasitas, menjadikannya sebagai aset berharga dalam menciptakan dampak positif dan meningkatkan ketahanan dalam menghadapi tantangan.

Haris A. Ch. Oematan

Haris adalah seorang individu yang luar biasa, memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pengembangan komunitas dan advokasi untuk isu-isu sosial yang relevan. Sejak masa kuliahnya di Universitas Nusa Cendana Kupang, Haris telah aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan, menunjukkan sifat rendah hati, integritas, dan keterbukaan terhadap perbedaan.

Sebagai seorang yang proaktif dan mudah beradaptasi, Haris telah berhasil memimpin berbagai proyek dan organisasi selama bertahun-tahun. Dalam perannya sebagai Direktur CIS Timor, Haris telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola tim dan mengkoordinasikan berbagai inisiatif, termasuk menjadi koordinator dalam berbagai aliansi dan jaringan kerja.

Pengalaman Haris dalam berbagai forum dan komunitas, termasuk sebagai penasihat dalam pengurangan risiko bencana, menunjukkan keahliannya dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Haris juga telah terlibat dalam pengembangan program-program untuk berbagai organisasi, menunjukkan komitmenya terhadap pemberdayaan dan inklusi sosial.

Meskipun memiliki keterbatasan dalam percaya diri untuk mengembangkan layanan jasa, Haris tetap menunjukkan kemampuannya dalam membangun relasi dan berkontribusi dalam berbagai kampanye dan advokasi. Dengan dedikasi dan komitmennya terhadap isu-isu sosial, Haris terus menjadi sosok yang inspiratif dan berpengaruh dalam memajukan masyarakat lokalnya.

Febrilia Ekawati

Febri adalah seorang individu yang bersemangat dan berdedikasi dalam memperjuangkan isu lingkungan dan sosial, meskipun latar belakang pendidikannya adalah dari Fakultas Pertanian. Dari tahap awal pendidikannya di TK hingga meraih gelar sarjana, dia telah menempuh perjalanan panjang dalam dunia pendidikan di Lampung.

Kecintaannya pada pembelajaran lintas disiplin ilmu seperti hukum dan sosial membuatnya memiliki wawasan yang luas dan mendalam dalam memahami berbagai isu yang kompleks. Namun, tidak hanya berhenti pada aspek akademis, Febri juga aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil sejak tahun 2006, dimulai dari JWJL Lampung, Serikat Tani Indonesia, hingga Perkumpulan Telapak.

Puncak kiprahnya dalam organisasi terjadi ketika dia bergabung dengan Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) pada tahun 2010. Menjabat sebagai direktur eksekutif YKWS sejak 2017, dia telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat terutama dalam hal pendidikan lingkungan dan pengelolaan hutan berbasis masyarakat.

Di samping itu, Febri juga terlibat dalam advokasi kebijakan di sektor anggaran, dengan fokus pada audit sosial bersama masyarakat. Namun, tantangan utamanya adalah minimnya dukungan dari masyarakat terhadap gerakan advokasi tersebut, terutama dalam hal transparansi anggaran di Provinsi Lampung.

Ketertarikan khusus Febri pada advokasi kebijakan dan upayanya dalam memperjuangkan isu-isu lingkungan dan sosial menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap perubahan positif bagi masyarakat Lampung. Dengan kepemimpinan dan dedikasinya yang terus-menerus, dia terus berusaha untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program dan inisiatif yang dijalankan oleh YKWS dan Blue Seed Indonesia, organisasi yang dia dirikan pada tahun 2022 dan di mana dia kini menjabat sebagai ketua dewan pengawas.

Farhan

Farhan, lulusan Akuntansi dari Universitas Nasional, Jakarta (lahir 10 Juni 1978), telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam manajemen keuangan NGO. Dia memiliki kepemimpinan kuat, kerja tim yang baik, dan mampu bekerja di bawah tekanan. Komunikasinya yang efektif dan kemampuan berinteraksi dengan beragam latar belakang budaya menjadi keunggulannya. Dengan karakter yang andal dan kemampuan adaptasi yang baik, Farhan menjadi aset berharga dalam lingkungan kerja yang dinamis.Farhan telah meniti karir yang beragam di berbagai organisasi. Sebagai Finance Manager di Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO), ia mengelola anggaran dan memastikan kepatuhan laporan keuangan. Di DERAP, sebagai Finance Management Specialist, ia memberikan bantuan dalam manajemen keuangan. Di Yayasan Penabulu, sebagai Finance Director, ia mengelola anggaran proyek dan memastikan kepatuhan terhadap laporan keuangan. Di IBU Foundation, sebagai Side Manager PALU, ia bertanggung jawab atas pengawasan proyek operasional. Sebagai Individual Consultant, ia memberikan layanan konsultasi. Pengalaman Farhan mencakup manajemen keuangan, pengawasan proyek, dan konsultasi, menunjukkan adaptabilitas dan keahlian yang luas dalam berbagai konteks organisasional.

Farhan telah memberikan layanan jasa kepada berbagai organisasi dengan hasil yang signifikan. Sebagai Finance Manager di Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO), ia mengelola anggaran dan memastikan kepatuhan laporan keuangan dari tahun ke tahun. Di DERAP, ia bertugas sebagai Finance Management Specialist, memberikan bantuan dalam manajemen keuangan untuk memperbaiki sistem dan kepatuhan akuntansi. Di Yayasan Penabulu, sebagai Finance Director, ia berhasil mengelola anggaran proyek dengan akurat dan efisien. Sebagai Individual Consultant, ia memberikan layanan konsultasi yang berharga di berbagai proyek, memperkuat praktik keuangan dan manajemen organisasi. Pengalaman Farhan mencakup periode yang panjang dan hasil layanannya yang konsisten, menunjukkan keahlian yang solid dalam memberikan layanan jasa. Farhan memiliki minat khusus dalam meningkatkan keuangan organisasi non-profit agar berkelanjutan. Dia tertarik pada inovasi dalam sistem keuangan dan strategi pengelolaan dana yang berkelanjutan. Meskipun memiliki keahlian yang kuat, dia tahu pentingnya terus belajar dan berkembang di lingkungan yang berubah. Farhan sadar akan keterbatasannya dalam menghadapi tantangan kompleks, namun ia siap belajar dan beradaptasi demi mencapai tujuan organisasi dengan baik. Ia percaya bahwa upaya bersama dan kesinambungan adalah kunci untuk memberikan dampak yang positif dalam dunia non-profit.

Muchamad Awal

Awal, seorang yang awalnya pendiam dan menghabiskan masa kecilnya di Bogor, Jawa Barat, mulai menunjukkan perubahan ketika memasuki masa SMA. Di saat itu, dia mulai aktif dalam berbagai organisasi baik di dalam maupun di luar sekolah. Pada tahun 1997, Awal memulai perjalanan kuliahnya di Kampus Universitas Indonesia, mengambil jurusan Ilmu Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya. Tak hanya itu, dia juga menjalani kuliah S1 Manajemen di STIE Adhi Niaga Bekasi.

Selama masa kuliahnya, Awal sangat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan ikut berperan dalam Gerakan 98, sebuah gerakan mahasiswa yang bersejarah di Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, Awal mulai terlibat dalam dunia kerja dengan bergabung di posko Mapala UI dan Yayasan Bumoe Leuseur di Aceh. Di sana, Awal dan timnya memberikan layanan penting seperti penyediaan data kondisi para penyintas dan pembuatan database menggunakan metode pemetaan GIS.

Awal berhasil menjalin kemitraan dengan organisasi besar seperti UNOCHA, UNICEF, UNHCR, dan UPC (Urban Poor Consorsium) antara tahun 2005-2008. Pelayanan yang mereka berikan meliputi asesor, survei, konsultasi, dan pendampingan dalam berbagai bidang seperti kehidupan berkelanjutan, pertanian, lingkungan, permakultur, dan mitigasi bencana. Selama dekade terakhir, mereka telah bekerja dengan lebih dari 80 mitra, termasuk komunitas dan perusahaan swasta.

Awal sangat memperhatikan masyarakat di daerah terpencil, terutama keluarga-keluarga yang tinggal di daerah dengan akses minim. Dia menyadari bahwa budaya pemerintah yang cenderung menyamaratakan kebijakan secara nasional seringkali menimbulkan kesenjangan di daerah-daerah terpencil tersebut. Awal berpendapat bahwa kebijakan pemerintah seharusnya lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Dia percaya bahwa mengakomodasi kebijakan lokal ke dalam kebijakan nasional akan menguatkan kearifan lokal dan memperkuat persatuan bangsa. Di setiap langkahnya, Awal berusaha untuk menyelaraskan kebijakan nasional dengan realitas lokal, dengan harapan dapat memperbaiki kondisi masyarakat di Indonesia secara keseluruhan.

Putu Hendra Wijaya

Hendra adalah seorang profesional yang berbakat dan berpengalaman dalam pengelolaan proyek, khususnya dalam konteks kajian isu kemanusiaan. Meskipun pendidikannya terhenti di fase penyusunan skripsi program S1 Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, namun ia telah mengembangkan keahliannya selama bertahun-tahun dalam berbagai organisasi dan proyek.

Selama lima tahun terakhir, Hendra telah menjadi bagian integral dari Yayasan “Pujiono Centre” Indonesia. Di sana, ia terlibat dalam memfasilitasi pembentukan Desa Tangguh Bencana dan Desa Bersaudara, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap penanggulangan bencana dan pembangunan masyarakat yang tangguh. Selain itu, perannya sebagai anggota Tim Fasilitator penilaian Indeks Ketahanan Daerah menunjukkan kontribusinya dalam upaya peningkatan ketahanan daerah, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebagai Pelaksana Harian Direktur Pujiono Centre, Hendra telah menunjukkan kepemimpinan yang efektif dalam mengarahkan proyek-proyek penting, termasuk “Locally-led Disaster Preparedness and Protection”. Dalam peran ini, ia bertanggung jawab atas pengelolaan program dan menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap misi organisasi.

Selain itu, Hendra juga terlibat dalam penelitian dan publikasi yang signifikan, bekerja sama dengan berbagai mitra seperti Humanitarian Advisory Group, Oxfam in Indonesia, dan Palang Merah Australia. Kontribusinya terhadap Bencanapedia sebagai salah satu kontributor menunjukkan komitmennya terhadap berbagi pengetahuan dan memperluas akses terhadap informasi yang relevan dalam penanggulangan bencana.

Dalam perannya sebagai Communications & PR Manager, Hendra adalah wajah dari Pujiono Centre dalam berbagai forum dan jaringan kemanusiaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kemampuannya dalam berkomunikasi dengan aktor-aktor kemanusiaan nasional dan internasional menjadi aset berharga bagi organisasi tersebut.

Secara keseluruhan, Hendra adalah seorang profesional yang memiliki kombinasi unik dari keahlian dalam pengelolaan proyek, kepemimpinan, komunikasi, dan keterlibatan dalam isu kemanusiaan. Dedikasinya terhadap penanggulangan bencana dan pembangunan masyarakat yang tangguh menjadikannya aktor penting dalam upaya-upaya tersebut.