Skip to content

Muchamad Awal

Jenis Layanan:
, , , ,

Muchamad Awal

“Perjalanan profesional saya ditandai oleh integritas tingkat tinggi, keterampilan kepemimpinan yang kuat, dan komitmen teguh untuk memberikan dampak positif, serta keinginan saya untuk membawa pengalaman saya ke dalam peran yang menantang dalam pengembangan masyarakat dan manajemen bencana.”
Keahlian Keorganisasian:
Kemitraan dan Pelibatan Para Pihak, Kepemimpinan, Pengelolaan Pengetahuan, Pengelolaan SDM, Perencanaan Strategis, Siklus Pengelolaan Proyek, Studi dan Riset, Tata Kelola Organisasi
Keahlian Tematik:
Air Bersih dan Sampah, Ekonomi Kemasyarakatan, Energi dan Transportasi, Infrastruktur Hijau, Kesehatan Masyarakat, Keselamatan dan Keamanan, Lingkungan dan Perubahan Iklim, Pemberdayaan Desa, Pemberdayaan Masyarakat Adat, Pemberdayaan Pemuda, Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Penanggulangan Bencana, Pendanaan Lestari, Pendidikan dan Vokasi, Pengorganisasian Komunitas/ Masyarakat, Pertanian dan Pangan, Seni dan Budaya

Keterampilan Bahasa Inggris:

Listening:

Sedang

Reading:

Sedang

Speaking:

Sedang

Writing:

Sedang

Awal, seorang yang awalnya pendiam dan menghabiskan masa kecilnya di Bogor, Jawa Barat, mulai menunjukkan perubahan ketika memasuki masa SMA. Di saat itu, dia mulai aktif dalam berbagai organisasi baik di dalam maupun di luar sekolah. Pada tahun 1997, Awal memulai perjalanan kuliahnya di Kampus Universitas Indonesia, mengambil jurusan Ilmu Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya. Tak hanya itu, dia juga menjalani kuliah S1 Manajemen di STIE Adhi Niaga Bekasi.

Selama masa kuliahnya, Awal sangat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan ikut berperan dalam Gerakan 98, sebuah gerakan mahasiswa yang bersejarah di Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, Awal mulai terlibat dalam dunia kerja dengan bergabung di posko Mapala UI dan Yayasan Bumoe Leuseur di Aceh. Di sana, Awal dan timnya memberikan layanan penting seperti penyediaan data kondisi para penyintas dan pembuatan database menggunakan metode pemetaan GIS.

Awal berhasil menjalin kemitraan dengan organisasi besar seperti UNOCHA, UNICEF, UNHCR, dan UPC (Urban Poor Consorsium) antara tahun 2005-2008. Pelayanan yang mereka berikan meliputi asesor, survei, konsultasi, dan pendampingan dalam berbagai bidang seperti kehidupan berkelanjutan, pertanian, lingkungan, permakultur, dan mitigasi bencana. Selama dekade terakhir, mereka telah bekerja dengan lebih dari 80 mitra, termasuk komunitas dan perusahaan swasta.

Awal sangat memperhatikan masyarakat di daerah terpencil, terutama keluarga-keluarga yang tinggal di daerah dengan akses minim. Dia menyadari bahwa budaya pemerintah yang cenderung menyamaratakan kebijakan secara nasional seringkali menimbulkan kesenjangan di daerah-daerah terpencil tersebut. Awal berpendapat bahwa kebijakan pemerintah seharusnya lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Dia percaya bahwa mengakomodasi kebijakan lokal ke dalam kebijakan nasional akan menguatkan kearifan lokal dan memperkuat persatuan bangsa. Di setiap langkahnya, Awal berusaha untuk menyelaraskan kebijakan nasional dengan realitas lokal, dengan harapan dapat memperbaiki kondisi masyarakat di Indonesia secara keseluruhan.

Afiliasi Organisasi: Yayasan IDEP Selaras Alam

Yayasan IDEP Selaras Alam, berbasis di Gianyar, Bali, didirikan pada 1999, bertujuan mengembangkan ketangguhan masyarakat berbasis Permakultur. Fokusnya meliputi pengembangan mata pencaharian berkelanjutan, penanggulangan bencana, pelatihan, kampanye edukasi, dan penguatan jejaring. IDEP telah beroperasi di lebih dari 25 provinsi di Indonesia serta negara lain. Visi utamanya adalah menciptakan kehidupan yang tangguh dan selaras alam, dengan lima misi utama yang mencakup memperkuat ketahanan masyarakat, mendorong kedaulatan sumber daya alam, melestarikan lingkungan dan budaya, meningkatkan kapasitas masyarakat, dan memperkuat kelembagaan dan jejaring. Dengan pendekatan Permakultur sejak 2001, IDEP telah merancang program holistik yang menangani masalah keluarga dan komunitas. Dalam rencana strategisnya untuk 2024-2028, IDEP bertekad memperkuat ketangguhan masyarakat di bidang ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, kesehatan, pendidikan, dan kebencanaan dengan pendekatan yang lebih holistik dan inklusif.