Firdaus Cahyadi

Cak Daus, begitu ia akrab dipanggil adalah seorang sarjana teknik kelautan dengan kekhusuan di Oceanography. Ia dikenal sebagai seorang yang konsisten dalam memegang komitmen. Selain itu juga dikenal sebagai orang yang selalu tepat waktu bila menghadiri sebuah acara yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Mulai Februari 2022, Cak Daus aktif di 350 Indonesia sebagai Indonesia Team Lead Interim. 350 Indonesia adalah bagian dari 350.org, sebuah organisasi internasional yang fokus pada isu krisis iklim.

Sebelumnya, sejak Juni 2020 hingga September 2022, Cak Daus dipercaya menjadi Project Lead at KM4NGOs (Knowledge Management for NGOs) untuk mengelola platform simpulmadani.com. Platform berbagi pengetahuan yang didukung oleh USAID. Pada 2015- hingga Februari 2022, Cak Daus dipercaya menjadi Executive Director, OneWorld-Indonesia. Sebuah NGOs yang fokus pada penguatan kapasitas organisasi masyarakat sipil melalui penguatan pengelolaan informasi dan pengetahuan. Sebelum bekerja di OneWorld Indonesia, ia bekerja sebagai Director of Information and Communication Indigenous Peoples Alliance of The Archipelago (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/AMAN), pada March 2014 – Feb 2015. Pada tahun 2021, sekitar bulan Juni hingga September, Ia menjadi Communication Strategies Consultant for Financial Campaign on Fossil Free, 350.Org (Indonesia), sebelum akhirnya dipercaya menjadi Lead Indonesia Team. Salah satu output dari konsultasi itu adalah Theory of Change kampanye sektor keuanganl dan krisis iklim.  Selain itu juga workplan kampanye tersebut. Sebelumnya, di tahun yang sama (March 2021 – May 2021), Cak Daus dipercaya menjadi Monitoring and Evaluation (Monev) Consultant for I See Project, Yayasan Paramitra. Output dari konsultasi ini adalah dokumen monitoring dan evaluasi tengah program.

Pada tahun 2020 hingga 2021, ia dipercaya menjadi peneliti untuk isu SDGs Communication, International NGO Forum on Indonesian Development (INFID). Output dari konsultasi ini selain hasil penelitian juga panduan pelibatan anak muda dalam aksi SDGs. Masih di tahun 2020 hingga 2021, ia menjadi konsultan untuk copyright di Climate Program’s Publication, World Resources Institute (WRI). Output dari konsultasi ini adalah 3 booklet tentang krisis iklim dengan target pembaca pengambil kebijakan di pemerintah dan perusahaan. Pada November 2019, ia menjadi Consultant Monitoring and Evaluation (Monev) untuk platform kebudayaan ‘Indonesiana’ milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Output dari konsultasi ini adalah dokumen Monev berbasis Knowledge Management. Sebelumnya, di tahun yang sama, ia menjadi konsultan Knowledge Management untuk platform kebudayaan Indonesiana, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di tahun yang sama juga pernah juga menjadi konsultan dalam penulisan policy paper untuk isu Tuberculosis pada Aisyiyah (organisasi sayap perempuan Muhamamdiyah). Di tahun yang sama juga, ia menjadi konsultan Discourse Media Analysis Consultant for Climate Change and Nationally Determined Contribution (NDC) for Forestry sector – Yayasan Madani Berkelanjutan dan 350.Org Indonesia. Output dari kedua konsultasi itu adalah dokumen analisis media.