Seorang perempuan dengan pendidikan terakhir sarjana ekonomi jurusan akuntasi, pernah bekerja dalam bidang keuangan di sebuah perusahaan swasta, lalu berhenti dan akhirnya menekuni bidang pengorganisasian, pendokumentasian, advokasi dan pemberdayaan korban pelanggaran HAM dan kelompok rentan. Dia seorang yang periang dan mudah bergaul, senantiasa berpikir positif dan senang mencari solusi dalam setiap persoalan. Dia juga seorang pekerja keras yang agak perfeksionis. Dia bisa bekerja sendiri juga terampil bekerja di dalam kelompok baik sebagai anggota maupun pemimpin.
Mulai bekerja dalam sebuah organisasi sejak usia 23 tahun, dengan posisi sebagai bendahara Yayasan Pembinaan Ummat Rahmadiyah Palu untuk mengerjakan program pemberdayaan pengungsi konflik Poso tahun 2000-2002. Setelah itu membentuk sebuah organisasi bernama Solidaritas Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia (SKP-HAM) Sulawesi Tengah dan ditunjuk sebagai sekjend sejak 2004-2021. Tahun 2023 sampai sekarang menjadi diangkat menjadi direktur SKP-HAM. SKP-HAM berfokus mendampigi dan mengadvokasi hak korban pelanggaran HAM, korban kekerasan dan kelompok rentan di Sulawesi Tengah. Di tahun 2009-2012 pernah pula menjadi ketua Dewan Kesehatan Rakyat Sulawesi Tengah, sebuah program untuk membangun desa siaga. Tahun 2022-2007 menjadi anggota majelis hukum dan HAM Aisyiyah Dearah Kota Palu.
Tahun 2000 mulai mendampingi pengungsi korban konflik Poso, dengan program pemberdayaan ekonomi dalam bidang pertanian bersama Yayasan Pembinaan Ummat Rahmadiyah Palu. Lalu memimpin SKP-HAM sejak 2004 sampai sekarang dengan aktivitas ; mengorganisir dan mendokumentasikan korban pelanggaran HAM Berat, korban konflik Poso dan korban tindak pidana terorisme. Mengadvokasi hak pemulihan korban kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Melatih aparat Pemda Palu tentang HAM dan good governance. Mendampingi perempuan penyintas bencana untuk memulihkan trauma dan memberdayakan ekonomi. Memonitoring proyek CSRRP pembangunan hunian tetap oleh bank dunia. Memulihkan trauma dan stigma komunitas korban konflik dan korban bencana alam lewat program Rumah Belajar Warga di Poso, Donggala dan Sigi. Tahun 2009-2012 mengadvokasi layanan jamkesmas di rumah sakit bagi orang miskin, 2022 – 2007 nanti menguatkan kepengurusan Aisyiyah Kota Palu untuk pendidikan HAM, GESI.