Beti MC, nama ringkas yang dipilih untuk memperkenalkan diri, sekaligus seringkali menjadi penunjuk peran yang sering dilakukan, menjadi MC dalam beberapa kegiatan. Tidak menggeluti bidang komunikasi secara formal tetapi malahan menemukan bidang ini menjadi minat yang dikembangkan secara bertahap. Ilmu psikologinya menjadi arah untuk lebih memahami kelompok sasaran yang lebih banyak terdiri dari komunitas anak dan masyarakat desa. Beberapa tahun terakhir mendapat pekerjaan untuk mengembangkan media sebagai sarana interaksi di masa digital yang pesat.
Beti MC mengenal dunia LSM sejak masa kuliah dan memasuki dunia kerjanya bahkan sebelum menuntaskan pendidikan S1nya. Mempelajari dunia LSM sebagai panggilan hati untuk bersama masyarakat dengan mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki sejak di Bangun Mitra Sejati, LSM lokal dengan pendekatan community development. Mengawali bertugas di bagian administratif, pendukung kegiatan, menekuni tugas sebagai notetaker dan menambah kemampuan mengelola program dan bekerja dalam tim (2000-2010).
Mulai bekerja untuk isu pekerja anak, khususnya PRT Anak dengan Mitra ImaDei (2011-2013), mengembangkan media kampanye untuk menyerukan perlindungan anak secara lebih massif. Melakukan pendampingan dan menyakinkan PRT Anak untuk mengenali hak anak dan memotivasi anak untuk mengenyam pendidikan sembari meningkatkan pemahaman komunitas tentang penanggulangan pekerja anak serta turut memajukan pesan Decent Work untuk PRT dewasa (2015-2017).
Menjadi bagian Seknas JARAK untuk mengadvokasi pemerintah dan mengawal program penanggulangan pekerja anak secara nasional sejak 2008 hingga saat ini. Menjadi teman diskusi untuk banyak pihak merumuskan program aksi agar isu pekerja anak bisa dilakukan di level mana saja, melibatkan siapa saja yang peduli dan mengorganisir sumber daya yang paling memungkinkan, lembaga funding internasional, kedutaan, sektor bisnis, media, akademisi dll. Menginisiasi forum kemitraan untuk penanganan pekerja anak di sektor pertanian yang didukung sektor pemerintah, bisnis dan OMS bernama PAACLA (2018 sampai dengan sekarang). Saat ini menjadi Direktur Eksekutif JARAK paska terselenggaranya Rapat Anggota JARAK 2022, menerima mandat untuk mewujudkan Visi Indonesia Bebas Pekerja Anak sesuai tujuan dibentuknya JARAK.
– 2000-2008 BMS: Admin program layanan untuk pengungsi internasional, koordinator program PAUD.
– 2008-2009 Kementerian Dalam Negeri, Direktorat PMD: Sekretariat PNPM PISEW
– 2011-2013 Mitra Imadei: Koordinator Program Pendampingan PRT Anak
– 2015-2017 JARAK: PROMOTE, Pendampingan PRT Anak
– 2019-2024 JARAK/ PAACLA: Program Penanggulangan Pekerja Anak di Sektor Pertanian Menekuni bidang kepenulisan untuk menunjang kampanye selama bekerja dan menggerakkan dunia menulis untuk terapi dan pemberdayaan komunitas (perempuan dan anak).