Skip to content

Arif Rachman Iryawan

Jenis Layanan:
, , ,

Arif Rachman Iryawan

“”Perubahan sejati terjadi ketika kita berani mendengarkan, memahami, dan bertindak atas kebutuhan yang paling mendesak dari komunitas yang terpinggirkan. Let’s see life from different perspectives!””
Keahlian Keorganisasian:
Kampanye dan Advokasi, Kepemimpinan, Pengelolaan Pengetahuan, Perencanaan Strategis, PMEL, Siklus Pengelolaan Proyek, Studi dan Riset
Keahlian Tematik:
HAM dan Bantuan Hukum Kebijakan Publik, Kesehatan Masyarakat, Pengorganisasian Komunitas/ Masyarakat

Keterampilan Bahasa Inggris:

Listening:

sedang

Reading:

Sedang

Speaking:

Sedang

Writing:

Sedang

Arif adalah seorang pengelola program dan peneliti bidang kesehatan masyarakat, intervensi dan komunikasi perubahan perilaku. Arif banyak terlibat pada program dan penelitian berbasis komunitas, advokasi dan pendidikan masyarakat. Perencanaan, monitoring dan evaluasi program adalah salah satu fokusnya. Sejak 2021, Arif bergabung di Yayasan Penabulu pada program impact+ https://impact-plus.id/ sebagai PMEL & Knowledge Management Specialist. Saat ini Arif memimpin proyek USAID INTEGRASI yang mendukung program Kementerian Kesehatan untuk integrasi layanan kesehatan primer (ILP) di Sumatera Utara dan Banten.

Kontribusinya dalam bidang kesehatan masyarakat, khususnya bidang yang terkait Napza, HIV AIDS, Hepatitis, kesehatan dasar dan perilaku kesehatan masyarakat, dimulai sejak Arif bekerja untuk Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia sejak tahun 2006. Pendalaman pengetahuan dan keterampilan bidang Monitoring dan Evaluasi didapatkan saat Arif berkesempatan bergabung di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional tahun 2009-2016. Pada saat berkerja di KPA Nasional, Arif berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia melalui program magister bidang Epidemiologi (M.Epid). Selepas dari KPA Nasional, Arif mendapatkan peran dalam pengelolaan program pada organisasi berbasis komunitas yang memiliki lingkup kerja nasional, yaitu Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI) selama 2 (dua) tahun sampai tahun 2018 dan Rumah Cemara, Bandung https://rumahcemara.or.id/ pada tahun 2019-2020.

Sebagai seorang ahli kesehatan masyarakat, khususnya epidemiologi, Arif berfokus pada penelitian dan konsultansi, khususnya terkait kesehatan masyarakat. Diantaranya memimpin studi etnografi di 6 kota di Indonesia, yang memberikan wawasan kritis tentang dinamika perilaku pengguna narkotika suntik. Selain itu, Arif telah melakukan berbagai penelitian lain, termasuk studi tentang rehabilitasi narkotika dan layanan kesehatan reproduksi untuk kelompok rentan. Sebagai konsultan, ia telah bekerja dengan organisasi internasional seperti Mainline Netherlands, Global Fund dan Save the Children Nepal, membantu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program kesehatan berbasis komunitas. Dalam kapasitasnya sebagai konsultan, Arif juga berkontribusi pada pengembangan materi pendidikan, pelatihan pengembangan organisasi, dan pembuatan skrip video animasi terkait isu-isu kemanusiaan dan kesehatan masyarakat. Perannya dalam konsultansi menunjukkan keahliannya dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program-program yang berdampak besar bagi komunitas dan kelompok rentan.

Arif juga memiliki perhatian khusus pada isu lingkungan dan konservasi alam. Salah satu hobbynya adalah menikmati alam bawah laut melalui aktifitas menyelam. Arif juga hobby bermotor, menjelajahi jalan desa, menikmati perjalanan dan bermalam di tenda. Tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dari seorang pemotor, Arif mengkampanyekan Satu Knalpot, Satu Pohon –  produksi oksigen, reduksi karbon ! Pesan ini disebarkan kepada komunitas motor agar lebih peduli terhadap lingkungan karena aktifitas bermotornya yang mengeluarkan Co2, yaitu dengan aksi menanam pohon. Menurutnya, aktifitas hobby yang dia lakukan ini adalah sebagai penyeimbang dari rutinitas sehari-hari agar selalu mendapatkan suntikan energi baru, memperluas wawasan untuk mendapat sudut pandang yang berbeda dalam berkehidupan sosial.

 

 

Afiliasi Organisasi: Yayasan Penabulu

Yayasan Penabulu, didirikan pada tahun 2003 sebagai organisasi nirlaba independen, berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat sipil di Indonesia dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, ketahanan demokrasi, dan perluasan ruang sipil. Berperan sebagai Civil Society Resource Organization (CSRO), Penabulu memobilisasi dan mengelola sumber daya, serta memperkuat kapasitas dan ekosistem masyarakat sipil dalam keadilan iklim, keadilan gender, ekonomi kemasyarakatan, cakupan layanan kesehatan semesta, dan aksi kemanusiaan. Sejak November 2023, Penabulu telah menjadi Prospective Affiliate dari Oxfam International, dengan masa transisi dua tahun sebelum sepenuhnya menjadi Penabulu Oxfam (Oxfam Indonesia). Keberadaannya dalam jaringan global Oxfam memperkuat peran Penabulu sebagai simpul pemberdayaan masyarakat sipil Indonesia yang terhubung dengan gerakan global untuk memerangi kemiskinan dan ketidakadilan demi masa depan yang lebih setara.

Publikasi

“Improving program acceleration and capacity for CSOs towards more access to HIV testing and treatment (impact+)”, 24th International AIDS Conference (Montreal, Canada, 29 July-2 August 2022). https://programme.aids2022.org/PAGMaterial/PPT/2487_7497/Arif_Iryawan_Indonesia_presentation.mp4

“Community involvement on the quality and accessibility of HIV care services for people who inject drugs (PWID)”, Advancing CSO Research, a UNAIDS Session, The 4th International Symposium on Health Research and The 14th National Congress of Indonesian Public Health Association, World Health Organization (Bali, 28 November 2019).

“High Risk Population Size Estimates: A simple perspective from the community”, Bi-regional workshop on improving Strategic Information for HIV and Hepatitis elimination focusing on Key Population, World Health Organization (New Delhi, India, 26-29 March 2019). 

“Community based drug dependency treatment in Indonesia”, 11th International Congress on AIDS in the Asia and the  Pacific (Bangkok, Thailand, 18-23 November 2013).

“Behavioral Rapid Survey among PWID” and “Buprenorphine is used by injection in Surabaya”, 10th International Congress  on AIDS in the Asia and the Pacific (Busan, Korea, 26-30 August 2011).

Iryawan, Stoicescu, Sjahrial, Nio, Dominich (2022) The impact of peer support on testing, linkage to and engagement in HIV care for people who inject drugs in Indonesia: qualitative perspectives from a community-led study. https://harmreductionjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12954-022-00595-8

Chang, Shelly, Busz, Stoicescu, Iryawan, Madybaeva, Boer, Guise  (2021) Peer driven or driven peers? A rapid review of peer involvement of people who use drugs in HIV and harm reduction services in low- and middle-income countries. https://harmreductionjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12954-021-00461-z

Iryawan A; Qisthi A (2019) Narcotic Treatment and Rehabilitation: Anomali Kebijakan Narkotika. Jakarta: Unversitas Katolik Indonesia Atma Jaya, ISBN: 978-623-7247-38-8

Stoicescu C; Iryawan A; Nasution E (2015) Community-based drug dependence treatment in Indonesia: Documentation of Best Practice. Jakarta: National AIDS Commission, funded by the World Health Organization.