Sebagai anak dari keluarga petani di pedalaman Sulawesi, masa kecil Abi dihabiskan membantu keluarganya mengurus panen cengkeh dan menjual kakao. Hal itu membuat Abi hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD).
Meskipun begitu, menjalani pekerjaan orang dewasa sejak belia mengasah keterampilan dan mentalnya. Abi belajar untuk tekun dan bertanggung jawab dalam setiap tugas yang dihadapinya. Pengalaman ini membentuk Abi menjadi pribadi yang tangguh dan berdedikasi, siap menghadapi berbagai tantangan dan tak kenal kata menyerah. Abi memulai pengalamannya dalam dunia organisasi saat bergabung dengan Balang Institute pada tahun 2013, awalnya sebagai seorang supir yang juga mengemban peran sebagai fasilitator. Dalam waktu kurang dari setahun, Abi dipercaya menjadi staf lapangan yang bertugas melakukan pemetaan partisipatif di seluruh kawasan hutan di Kabupaten Bantaeng dan wilayah masyarakat adat Kajang di Kabupaten Bulukumba. Selama tiga tahun menangani tugas pemetaan, Abi kemudian berpindah peran menjadi manajer database. Di posisi ini, Abi berhasil mengembangkan keterampilannya lebih jauh dengan merancang format database serta menciptakan berbagai aplikasi sederhana untuk memudahkan proses input, pembacaan, dan analisis data.
|
Abdul Habir
Abdul Habir
Administrasi dan Kesekretarian, Kepemimpinan, Pengelolaan Pengetahuan, Perencanaan Strategis, Tata Kelola Organisasi, Teknologi Informasi dan Digital
Lingkungan dan Perubahan Iklim, Penanganan Konflik, Penanggulangan Bencana, Pengorganisasian Komunitas/ Masyarakat
Keterampilan Bahasa Inggris:
Listening:
Reading:
Speaking:
Writing:
Yayasan Bumi Balang Indonesia, atau Balang Institute, adalah organisasi masyarakat sipil (OMS) yang berbasis pada komunitas lokal di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Fokus utama Balang Institute adalah advokasi untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berbasis pada partisipasi masyarakat. Dengan semangat tinggi, Balang Institute berupaya mendorong terbentuknya kesadaran kritis dan inovatif di kalangan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat. Organisasi ini menekankan pentingnya tidak mengabaikan rasa hormat terhadap tradisi dan budaya lokal dalam setiap langkah yang diambil. Melalui pendekatan partisipatif dan inklusif, Balang Institute berharap dapat menciptakan harmonisasi antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian budaya setempat. Dedikasi mereka terhadap pemberdayaan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan menjadikan Balang Institute sebagai contoh nyata bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan seiring demi keberlanjutan masa depan.