Mikdon Purba

Mikdon Purba adalah individu yang berdedikasi dengan hasrat untuk kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Lulus dengan gelar Sarjana (S1) dalam Ilmu Tanah dari Fakultas Pertanian di Institut Pertanian Bogor, dengan spesialisasi dalam kesuburan tanah, Mikdon telah menunjukkan komitmennya yang kuat untuk memberikan dampak positif melalui berbagai proyek dan inisiatif.

Sejak terlibat dalam proyek kehidupan berkelanjutan selama fase darurat bencana di Aceh pada tahun 2006, Mikdon telah aktif terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. Bekerja sama dengan organisasi seperti Transparency International Indonesia dan Asosiasi Koperasi Kanada, ia bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang terkena dampak bencana dan konflik melalui usaha koperasi. Inisiatif ini berlanjut hingga tahun 2010, memperlihatkan dedikasi Mikdon dalam jangka panjang terhadap pembangunan masyarakat.

Selanjutnya, dari tahun 2010 hingga 2012, Mikdon mengemban peran sebagai koordinator proyek untuk pengembangan koperasi di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Berkolaborasi dengan PASKA Aceh dan Asosiasi Koperasi Kanada, ia berfokus pada peningkatan kapasitas dan produktivitas koperasi primer untuk mendukung tujuan pemasaran terpusat melalui koperasi sekunder. Upayanya termasuk dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kegiatan bisnis, menekankan perspektif gender, mempromosikan perdamaian, dan memastikan tata kelola yang baik di dalam koperasi.

Pada tahun 2022, Mikdon bergabung dengan Perkumpulan Desa Lestari untuk mengelola proyek eskalasi usaha madu di desa-desa zona penyangga Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produksi madu, pembentukan badan usaha (koperasi pemasaran), dan pemasaran madu. Dari tahun 2023 hingga saat ini, ia telah aktif terlibat dalam proyek peningkatan kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Kudus.

Dengan semangat kewirausahaan, Mikdon telah mencoba berbagai usaha pertanian dan perikanan, memanfaatkan keterampilannya untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi. Selain itu, keahliannya dalam menulis laporan kegiatan dan artikel telah memperkuat dampak inisiatifnya, menyebarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari usahanya.

Secara keseluruhan, Mikdon Purba adalah contoh individu yang berkomitmen untuk mewujudkan mata pencaharian berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan perubahan positif melalui usahanya dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan masyarakat.

Rado Puji Santoso

Rado, lahir dan dibesarkan di lingkungan desa yang memiliki potensi besar di pertanian. Hal inilah yang melatarbelakanginya untuk belajar dan mendalami dunia pertanian di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008.

Semenjak lulus perguruan tinggi, Rado terlibat aktif dalam beberapa organisasi untuk mengasah dan mengembangkan dirinya, diantaranya di Klinik Tanaman IPB sebagai Asisten Riset Laboratorium dan Lapangan pada 2013 – 2014; pada 2014 menjadi anggota riset aksi di Gerakan Petani Nusantara; dan sejak tahun 2014 hingga kini Rado bergabung di Yayasan Penabulu dalam beragam riset dan proyek berbasis konservasi lingkungan hidup.

Dalam pengalaman bersama beberapa organisasi, Rado juga terlibat di beberapa kerja konsultasi dan penyusunan kajian antara lain Kajian Rantai Nilai Rencana Bisnis Lima Komoditas (2015) dengan dukungan ICCO; Kajian Rantai Nilai dan Rencana Bisnis Koperasi Kakao Lhok Sukon dan Kandang Belajar Sapi Rakyat Bojonegoro (2016) dengan dukungan Exxon Mobile; Kajian Rantai Nilai dan Rencana Bisnis Koperasi Kakao di Mahakam Ulu (2016) dengan dukungan WWF; Kajian Rantai Nilai dan Rencana Bisnis Mbilim Kayam di Sorong (2016) dengan dukungan CI Indonesia; Kajian Community Livelohood Apparaisal and Product Scanning (CLAPS) HHBK di Berau (2017) dalam Proyek TFCA Kalimantan; Modul dan Hasil Rapid Assessment Market Paska Bencana Gempa dan Tsunami Palu (2019) dengan dukungan ICCO dan Kerk in Actie; Desk Research CSPO Indonesia (2019) dan Guideline Investment Opportunities of The Private Sector on The Sustainable Food System in Indonesia (2019) dengan dukungan IBCSD; Assessment of Agriculture Livelihood in Southwest Sumba (2020) dengan dukungan WLF; SOP Penanganan Pasca Panen Lada, Pala, dan Kayu Manis bersama Ditjenbun Kementan (2020) dengan dukungan ICCO; dan Kajian Potensi dan Kelayakan Usaha Perkebunan dan Perikanan di Pulau Maluku dan Papua (2021) dengan dukungan EcoNusa.

Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan tetap menjadi hal yang menarik bagi Rado dan akan terus digali. Ia ingin menemukan dan membangun komunitas yang mampu mengelola sumber daya alam yang lebih berkelanjutan dan paling ideal.