Rado Puji Santoso

Rado, lahir dan dibesarkan di lingkungan desa yang memiliki potensi besar di pertanian. Hal inilah yang melatarbelakanginya untuk belajar dan mendalami dunia pertanian di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008.

Semenjak lulus perguruan tinggi, Rado terlibat aktif dalam beberapa organisasi untuk mengasah dan mengembangkan dirinya, diantaranya di Klinik Tanaman IPB sebagai Asisten Riset Laboratorium dan Lapangan pada 2013 – 2014; pada 2014 menjadi anggota riset aksi di Gerakan Petani Nusantara; dan sejak tahun 2014 hingga kini Rado bergabung di Yayasan Penabulu dalam beragam riset dan proyek berbasis konservasi lingkungan hidup.

Dalam pengalaman bersama beberapa organisasi, Rado juga terlibat di beberapa kerja konsultasi dan penyusunan kajian antara lain Kajian Rantai Nilai Rencana Bisnis Lima Komoditas (2015) dengan dukungan ICCO; Kajian Rantai Nilai dan Rencana Bisnis Koperasi Kakao Lhok Sukon dan Kandang Belajar Sapi Rakyat Bojonegoro (2016) dengan dukungan Exxon Mobile; Kajian Rantai Nilai dan Rencana Bisnis Koperasi Kakao di Mahakam Ulu (2016) dengan dukungan WWF; Kajian Rantai Nilai dan Rencana Bisnis Mbilim Kayam di Sorong (2016) dengan dukungan CI Indonesia; Kajian Community Livelohood Apparaisal and Product Scanning (CLAPS) HHBK di Berau (2017) dalam Proyek TFCA Kalimantan; Modul dan Hasil Rapid Assessment Market Paska Bencana Gempa dan Tsunami Palu (2019) dengan dukungan ICCO dan Kerk in Actie; Desk Research CSPO Indonesia (2019) dan Guideline Investment Opportunities of The Private Sector on The Sustainable Food System in Indonesia (2019) dengan dukungan IBCSD; Assessment of Agriculture Livelihood in Southwest Sumba (2020) dengan dukungan WLF; SOP Penanganan Pasca Panen Lada, Pala, dan Kayu Manis bersama Ditjenbun Kementan (2020) dengan dukungan ICCO; dan Kajian Potensi dan Kelayakan Usaha Perkebunan dan Perikanan di Pulau Maluku dan Papua (2021) dengan dukungan EcoNusa.

Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan tetap menjadi hal yang menarik bagi Rado dan akan terus digali. Ia ingin menemukan dan membangun komunitas yang mampu mengelola sumber daya alam yang lebih berkelanjutan dan paling ideal.